Sebanyak 1301 Jemaah Haji Wafat di Arab Saudi 2024, Ini Penyebabnya

Kategori : Haji, Ditulis pada : 25 Juni 2024, 10:08:32

Jumlah Jemaah Haji Wafat di Arab Saudi 2024 Meningkat Akibat Suhu Panas Ekstrem.png

Kerajaan Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan bahwa total ada 1.301 jemaah haji yang wafat pada musim haji tahun 2024 M/1445 H. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, mayoritas jemaah haji wafat akibat suhu panas yang ekstrem di Kota Suci Makkah dan sekitarnya.

Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, menyatakan bahwa tahun ini suhu udara di Makkah, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), sangat ekstrem panasnya, mencapai lebih dari 50 derajat Celsius.

Yang menarik, Nasrullah mengungkapkan bahwa 83 persen dari jemaah yang wafat adalah mereka yang berangkat dengan visa non haji. "Dari jumlah itu, sekitar 83 persen di antaranya adalah jemaah haji tidak resmi atau menggunakan visa non haji," ujar Nasrullah seperti dilansir dari Kemenga.go.id, Senin (24/6/2024).

Menurut Nasrullah, jemaah dengan visa non haji banyak yang harus berjalan jauh di bawah terik matahari tanpa tempat berlindung atau tenda untuk beristirahat. "Berdasarkan informasi yang dirilis Kementerian Kesehatan Saudi, di antara mereka ada juga sejumlah orang lanjut usia dan penderita penyakit kronis," jelas Nasrullah.

"Pemerintah Saudi terus berupaya mengidentifikasi identitas jemaah wafat tersebut agar bisa menghubungi pihak keluarga, menerbitkan sertifikat kematian, serta memakamkannya," tambah Nasrullah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr. Indro Murwoko, mengatakan bahwa angka kematian jemaah haji Indonesia saat puncak haji di Armuzna mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Dia mencatat, ada 40 jemaah haji Indonesia yang wafat pada periode ini, dengan rincian 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.

"Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40 orang. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina," terang dr. Indro Murwoko, saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, baru-baru ini.

Jika dibandingkan dengan data 2023, jumlah jemaah yang wafat pada periode Armuzna tahun ini lebih kecil. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jemaah wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang, terdiri atas 13 jemaah wafat di Arafah dan 51 orang wafat di Mina.

Dr. Indro Murwoko menjelaskan bahwa jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur. Ketika ada jemaah meninggal, tenaga kesehatan akan membuat Certificate of Death (COD). Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, seperti surat kesediaan dimakamkan dan yang lainnya.

"Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan," tutupnya.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id